Powered By Blogger

Minggu, 31 Maret 2013

Keluh Kesah Dan Bakhil Adalah Sifat Terburuk

Keluh Kesah Dan Bakhil Adalah Sifat Terburuk:
Keluh Kesah Dan Bakhil Adalah Sifat Terburuk


Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Kebiasaan terburuk yang ada dalam diri seseorang adalah kebakhilan yang menjadikan seseorang selalu berkeluh kesah dan ketakutan, yang menyebabkan timbulnya perasaan seakan-akan mau mati.". (H.r. Abu Dawud, Misykat).



Keluh Kesah Dan Bakhil Adalah Sifat Terburuk


Allah swt dalam Kalam Suci-Nya juga telah memperingatkan dua kebiasaan buruk ini. Allah swt berfirman :



إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ
هَلُوعًا
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ
جَزُوعًا
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ
مَنُوعًا
إِلا الْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَلَى
صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ
وَالَّذِينَ فِي
أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ
لِلسَّائِلِ
وَالْمَحْرُومِ
وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ
بِيَوْمِ الدِّينِ
وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ
عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ
إِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ
غَيْرُ مَأْمُونٍ
إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ
أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ
فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ
ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
وَالَّذِينَ هُمْ
لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
وَالَّذِينَ هُمْ
بِشَهَادَاتِهِمْ قَائِمُونَ
وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى
صَلاتِهِمْ يُحَافِظُونَ
أُولَئِكَ فِي جَنَّاتٍ
مُكْرَمُونَ


"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan, ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. Yaitu mereka yang dawam dalam mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang  yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa pun (yang tidak mau meminta).

Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan. Orang yang takut terhadap adzab Tuhannya. Karena sesungguhnya adzab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).

Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janji-janjinya. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga yang dimuliakan." (Q.s. Al-Ma'arij: 19-35).

Pembahasan secara menyeluruh, yang serupa dengan ayat ini juga telah disebutkan pada permulaan surat Al-Mu'minun. Imran bin Husain r.a berkata bahwa Rasulullah saw sambil memegang ujung sorbannya bersabda, "Wahai Imran, Allah swt. sangat menyukai harta yang diinfakkan di jalan Allah, dan Dia tidak menyukai harta yang disimpan. Maka belanjakanlah hartamu berilah makan orang lain, jangan merugikan siapa pun agar kerugian tidak mengejarmu.

Perhatikanlah dengan sungguh-sungguh bahwa Allah swt menyukai kehati-hatian terhadap hal-hal yang syubhat (hal yang samar) yakni bila menghadapi sesuatu yang meragukan, hendaknya mengambil sikap dengan berhati-hati. Jangan asal-asalan (melakukan apa saja yang diinginkan). Dan Allah swt menyukai akal yang sempurna ketika syahwat memuncak (jangan sampai akal hilang pada waktu syahwat muncul). Dan Allah swt menyukai kedermawanan walaupun hanya mengeluarkan beberapa biji kurma (yakni menurut kemampuannya). Jika tidak bisa memberi banyak, maka janganlah malu memberi meskipun hanya sedikit. Allah swt juga menyukai keberanian, walaupun hanya dengan membunuh ular dan kalajengking.". (Kanzul-'Ummâl).

Takut kepada sesuatu yang tidak semestinya ditakuti tidaklah disukai Allah swt. Jika di dalam hati timbul juga perasaan takut, maka jangan ditampakkan. Tetapi dengan kekuatan, hendaknya menolak perasaan takut itu.

Di antara doa-doa Rasulullah saw yang diriwayatkan untuk pelajaran bagi umatnya adalah berlindung dari ketakutan. Dan dalam beberapa doa diriwayatkan agar memohon perlindungan darinya.

(Bukhari).

Islamic Motivation: DISUKAI DAN DIBENCI IBLIS

Islamic Motivation: DISUKAI DAN DIBENCI IBLIS: DISUKAI DAN DIBENCI IBLIS Diriwayatkan dari Nabi Isa as bahwa dia berkata kepada Iblis, "Manusia seperti apa yang paling engkau sukai...

Keajaiban Dan Keistimewaan Air Zam-zam

Keajaiban Dan Keistimewaan Air Zam-zam:
Tak banyak yang tahu bagaimana caranya sumur zam-zam bisa mengeluarkan puluhan juta liter pada satu musim haji, tanpa pernah kering satu kali pun. Seorang peneliti pernah diperintahkan Raja Faisal menyelidiki sumur zam-zam untuk menjawab tuduhan kotor seorang doktor dari Mesir.

Dari Ibnu Abbas r.a, bahwasannya Nabi Muhammad saw, bersabda tentang air zam zam yang artinya sebagai berikut "Sebaik-baiknya air dipermukaan bumi ialah air zam zam, padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit".

Keajaiban Dan Keistimewaan Air Zam-zam

Berapa Juta Liter air zam-zam ?

Berapa banyak air zam-zam yang di "kuras" setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jemaah diberi 5 liter air zam-zam ketika pulang nanti ke tanah airnya. Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zam-zam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Disamping itu selama di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter !!.

Keajaiban air zam-zam

Pada tahun 1971, seorang doktor dari negeri Mesir mengatakan kepada Press Eropah bahwa air Zam-zam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan bahwa kota Mekah itu ada di bawah garis permukaan laut. Air Zam-zam itu berasal dari air sisa buangan penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur Zam-zam. Masya Allah.

Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang kemudian memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini, dan mengirimkan sampel air Zam-zam ke Laboratorium-laboratorium di Eropah untuk ditest.



Tariq Hussain, insinyur kimia yang bekerja di Instalasi Pemurnian Air Laut untuk diminum, di Kota Jedah, mendapat tugas menyelidikinya. Pada saat memulai tugasnya, Tariq belum punya gambaran, bagaimana sumur Zam-zam bisa menyimpan air yang begitu banyak seperti tak ada batasnya.

Ketika sampai di dalam sumur, Tariq amat tercengang ketika menyaksikan bahwa ukuran "kolam" sumur itu hanya 18 x 14 feet saja (Kira-kira 5 x 4 meter). Tak terbayang, bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan galon air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Penelitian menunjukkan, mata air zam-zam bisa memancarkan air sebanyak 11-18 liter air per detik. Dengan demikian, setiap menit akan dihasilkan 660 liter air. Itulah yang mencengangkan.

Tariq mulai mengukur kedalaman air sumur. Dia minta asistennya masuk ke dalam air. Ternyata air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 feet 8 inci. Lalu dia menyuruh asistennya untuk memeriksa, apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ternyata tak ditemukan apapun!.

Dia berpikir, mungkin saja air sumur ini disuppli dari luar melalui saluran pompa berkekuatan besar. Bila seperti itu kejadian nya, maka dia bisa melihat turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Tetapi dugaan inipun tak terbukti. Tak ditemukan gerakan air yang mencurigakan, juga tak ditemukan ada alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar.

Selanjutnya dia minta asistennya masuk lagi ke dalam sumur. Lalu menyuruh berdiri, dan diam ditempat sambil mengamati sekelilingnya. Perhatikan dengan sangat cermat, dan laporkan apa yang terjadi, sekecil apapun. Setelah melakukan proses ini dengan cermat, asistennya tiba-tiba mengacungkan kedua tangannya sambil berteriak: "Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus menari-nari di bawah telapak kakiku. Dan air itu keluar dari dasar sumur".

Lalu asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat pemompaan air (untuk dialirkan ke tempat pendistribusian air) berlangsung. Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada guncangan yang besar



Mengandung zat Anti Kuman.

Hasil penelitian sampel air di Eropah dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zam-zam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zam-zam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium.

Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zam-zam. Itu mungkin sebabnya air zam-zam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.

Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. 'Rasanya' selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun.

Bisa Menyembuhkan Penyakit.

Nabi saw menjelaskan: "Sesungguhnya, Zam-zam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi".

Nabi saw menambahkan: "Air zam-zam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail". (HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).


Rasulullah saw pernah mengambil air zam-zam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zam-zam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya.

Dalam penelitian ilmiah yang dilakukan di laboratorium Eropa, terbukti bahwa zam-zam memang lain. Kandungan airnya berbeda dengan sumur-sumur yang ada di sekitar Makkah.

1. Kadar Kalsium dan garam Magnesiumnya lebih tinggi dibanding sumur lainnya, berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.

2. Zam-zam juga mengandung zat fluorida yang berkhasiat memusnahkan kuman-kuman yang terdapat dalam kandungan airnya.

3. Yang juga menakjubkan adalah, tak ada sedikit pun lumut di sumur ini. Zam-zam selalu bebas dari kontaminasi kuman.

4. Anehnya lagi, pada saat semua sumur air di sekitar Mekah dalam keadaan kering, sumur zam-zam tetap berair. Dan zam-zam memang tak pernah kering sepanjang zaman.

Beberapa ulama fikih merekomendasikan agar jamaah haji membawa zam-zam ketika pulang ke negaranya sebab zam-zam itu bisa sebagai obat untuk suatu penyembuhan. Dan ini terbukti, banyak jamaah dari Indonesia maupun negara lain yang pernah merasakan keajaiban air zam-zam.
Keistimewaan :

* Meminum Air zam zam menjadi satu amalan ibadah, dengan niat mengikuti anjuran Rasulullah.


* Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Abbas, Aku pernah menyiapkan air zam zam untuk Rasulullah, kemudian beliau meminumnya sambil berdiri.

* Makruh hukumnya apabila dipergunakan untuk mencuci najis, atau dipakai untuk membersihkan hadast besar.

* Disunahkan membawa air zamzam pulang ke negerinya bagi jamaah (penunai rukun Islam ke lima) yang memang berasal dari luar Negara Arab, dan Rasullulullah adalah orang pertama yang membawanya keluar kota Mekkah, yaitu ke Madinah.



* Mata airnya tidak pernah kering, meskipun berjuta-juta umat manusia meminumnya setiap hari terutama pada musim ibadah 'H', bahkan sekarang dengan peralatan canggih, orang yang di Masjid Nabawi (Madinah) yg berjarak 450 Km dari Mekah meminum air zam-zam setiap saat.

* Pada waktu Rasululullah akan melakukan Sa’i, beliau meminum air zam zam sampai kenyang, kemudian menyiram kepalaNya dengan air zam zam.

Keutamaan :

* Air Surga (maa’ul-Jannah), artinya air yang penuh berkah dan manfaat, seperti air surga.

* Nikmat Allah, salah satunya nikmat Allah bagi para Jamaah haji yang langsung dapat merasakan nikmatnya air ditengah-tengah padang pasir.

* Pencuci Kalbu, Air Pencuci Kalbu Nabi Muhammad saw, ketika Malaikat Jibril membasuh hati Muhammad dengan air zam-zam.

* Penuh Berkah, Karena Rasulullah SAW sering meminumnya dan tangannya yang penuh berkah dicelupkannya ke sumur zam zam.

* Mengenyangkan, Air yang mengenyangkan dan menghilangkan dahaga.

* Obat penyakit, Air penyembuh penyakit, baik penyakit jiea, batin atau jasmani dan Rasulullah menyebutnya “ mengobati penyakit” dan banyak kisah dan riwayat, sebagai bukti kebenaran hadist diatas.

 * Tidak akan kering hingga hari Kiamat, karena ia menjadi bukti keagungan dan kebenaran Allah.
Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam

Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini...


Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batu pasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.


Mata air zam-zam

Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.


Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada (barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu.

Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 - 18.5 liter/detik, hingga per menit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang ke arah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil ke arah Shaffa dan Marwa.

Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.

Air Hujan Sebagai Sumber :

Daerah Tangkapan air hujan (cekungan Mekah

Kandungan Mineral

Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zam-zam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter.

Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi :

* Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).

* Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).


Molekul air zam-zam

Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon prosesnya higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini.

Analisa Kualitas Air Zamzam (Perbandingan Unsur Kimia Air Zamzam dengan Air Mineral) :



Subhanalloh...

source:

bl0gnya-blogger.blogspot.com

kelair.bppt.go.id

Tidur Kenyang, Sementara Tetangga Kelaparan

Tidur Kenyang, Sementara Tetangga Kelaparan:
Tidur Kenyang, Sementara Tetangga Kelaparan

Ibnu Abbas r.huma berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, Bukanlah orang yang beriman yang ia sendiri kenyang sedangkan tetangga di sebelahnya kelaparan.". (H.r. Baihaqi, Misykat).


Tidur Kenyang, Sementara Tetangga Kelaparan

Orang yang mempunyai cukup makanan untuk mengenyangkan perutnya, sedangkan tetangga di sebelahnya ada yang kelaparan, sangatlah tidak patut ia berbuat seperti itu. Seharusnya ia mengurangi makannya untuk menolong tetangganya itu.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah beriman kepadaku orang yang menghabiskan malamnya dalam keadaan kenyang dan ia tahu bahwa tetangga di sebelahnya kelaparan.". (Targhib)

Dalam sebuah hadits yang lain, Rasulullah saw. bersabda, "Pada Hari Kiamat, banyak manusia yang akan memohon kepada Allah swt sambil memegang ujung baju tetangganya, "Wahai Allah, bertanyalah kepadanya, karena ia telah menutup pintunya dan ia tidak memberiku sesuatu yang lebih dari keperluannya.". (Targhib).

Disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, "Wahai manusia, bersedekahlah aku akan menjadi saksi atasnya pada hari kiamat. Mungkin ada di antara kalian yang pada malam hari masih mempunyai sesuatu yang berlebih setelah ia kenyang, sedangkan saudara sepupunya menghabiskan malamnya dalam keadaan lapar. Dan mungkin ada di antara kalian orang yang selalu menambah hartanya, padahal tetangganya yang miskin tidak dapat mencukupi keperluannya.". (Kanzul-'Ummal).

Disebutkan dalam sebuah hadits yang lain bahwa Rasulullah saw bersabda, "Cukup bagi seseorang untuk dianggap bakhil jika ia berkata, 'Aku akan mengambil hakku sepenuhnya, sedikit pun tidak akan aku sisakan'.".
(Kanzul-'Ummal).

Maksudnya ketika ada pembagian, ia selalu berpikir untuk mengambil haknya sepenuhnya, baik dari saudaranya atau dari tetangganya. Tanda kebakhilan lainnya adalah mempertahankan barang yang tidak ada harganya. Padahal, jika barang itu jatuh ke tangan orang lain, ia tidak akan mati kelaparan.

Bakhil Terhadap Binatang Piaraan

Bakhil Terhadap Binatang Piaraan:
Bakhil Terhadap Binatang Piaraan


Ibnu Umar r.huma dan Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Seorang wanita diadzab karena telah menahan seekor kucing hingga mati kelaparan. Ia tidak memberi makan kucing itu dan tidak melepaskannya agar ia dapat makan binatang lainnya.".


Bakhil Terhadap Binatang Piaraan


Tanggung jawab orang yang memelihara binatang sangatlah berat karena binatang-binatang itu tidak bisa berbicara untuk mengutarakan keinginannya. Dengan demikian, mengawasi makanan dan minumannya sangatlah penting. Orang yang berbuat bakhil terhadap binatang berarti menyiapkan dirinya untuk diadzab. Banyak sekali orang yang senang memelihara binatang, tetapi ia tidak mampu mengeluarkan harta untuk membeli rumput dan biji-bijian untuk memberi makan binatang itu.

Diriwayatkan dari Rasulullah saw dalam beberapa hadits dengan matan yang berbeda, agar kita takut kepada Allah dalam hal memelihara binatang. Ketika Rasulullah saw sedang dalam perjalanan, beliau melihat seekor unta yang perutnya menempel di punggungnya (karena lapar atau kurus). Maka Rasulullah saw bersabda, "Takutlah kepada Allah swt mengenai binatang-binatang yang tidak dapat berbicara ini. Tunggangilah ia ketika dalam keadaan sehat dan sembelihlah ia ketika dalam keadaan balk

Jika buang air besar, Rasulullah saw biasa pergi ke hutan, kebun atau di balik sebuah bukit. Suatu ketika, beliau pergi ke sebuah kebun untuk menunaikan keperluan tersebut. Ketika tiba di tempat itu Rasulullah saw melihat seekor unta, dan begitu unta itu melihat beliau, unta tersebut menangis dan air mata bercucuran dari matanya (pada umumnya setiap orang yang tertimpa musibah bila melihat orang yang peduli dengan kesusahannya, maka hatinya akan merasa senang).

Lalu Rasulullah saw mendatangi unta tersebut dan memegang daun telinga unta itu dengan tangan beliau, sehingga unta itu diam. Rasulullah saw bersabda, "Siapakah pemilik unta ini?" Maka datanglah seorang sahabat Anshar dan berkata, "Saya ya Rasulullah.".

Rasulullah saw bersabda, "Apakah kamu tidak takut kepada Allah Yang telah menjadikanmu sebagai pemilik unta ini. Unta ini mengadukan dirimu karena kamu membiarkannya kelaparan dan terlalu banyak mempekerjakannya.".

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan, "Suatu ketika Rasulullah saw melihat seekor keledai yang rnukanya telah dicap. Rasulullah saw bersabda, "Sampai sekarang kalian belum tahu bahwa aku melaknat orang yang mengecap muka binatang atau memukul mukanya". Riwayat ini telah disebutkan di dalam kitab Sunan Abi Dawud.

Di samping itu, dalam beberapa riwayat lainnya juga terdapat peringatan supaya tidak teledor dalam memelihara binatang. Jika terhadap binatang saja seperti itu, apalagi terhadap manusia sebagai asyraful makhluqat (makhluk termulia), tentunya harus lebih diperhatikan. Rasulullah saw bersabda, "Cukuplah menjadi penyebab dosa bagi seseorang karena menyia-nyiakan orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungannya.".

Karena itu bila seseorang memelihara binatang untuk keperluannya, maka berbuat bakhil terhadap binatang itu karena ia menganggap bahwa tak seorang pun yang mengetahui perbuatannya terhadap binatang tersebut, maka itu merupakan kezhaliman yang besar terhadap dirinya. Dzat Yang Maha Mengetahui tentu akan mengetahui semua perbuatannya, dan malaikat yang bertugas mencatat perbuatan manusia tentu akan mencatat perbuatannya. Betapa zhalimnya orang yang berbuat bakhil kepada binatang yang dipakai untuk membajak sawah, diambil susunya, atau untuk membantu pekerjaan lainnya.

Tiga Baris Tulisan Di Surga !

Tiga Baris Tulisan Di Surga !:
Anas r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Pada Hari Kiamat, anak Adam akan didatangkan (dalam keadaan lemah dan hina) bagaikan anak domba, dan ia akan disuruh berdiri di hadapan Allah swt, lalu Allah swt berfirman kepadanya, "Aku telah memberimu harta dan mengaruniakan kepadamu pembantu, dan Aku telah memberikan nikmat kepadamu, lalu apa yang telah kamu lakukan?". Ia pun menjawab, "Saya telah mengumpulkannya, dan (dengan usaha saya) telah saya kembangkan, dan saya telah meninggalkannya lebih banyak daripada yang mula-mula saya miliki. Maka sekarang kembalikanlah saya ke dunia, saya akan membawanya semua.".

Tiga Baris Tulisan Di Surga


Kemudian Allah swt berfirman, "Tunjukkan kepada-Ku apa yang telah kamu kirimkan lebih dahulu. Ia pun menjawab lagi, "Saya telah mengumpulkannya dan (dengan usaha saya) telah saya kembangkan, dan saya meninggalkannya lebih banyak daripada yang mula-mula saya miliki. Maka kembalikanlah saya ke dunia, saya akan membawa semuanya.". Ternyata hamba itu tidak mengirimkan kebaikan sedikit pun sebagaimana yang ia katakan, sehingga ia dilemparkan ke neraka Jahannam. (H.R. Tirmidzi, Misykat).

Tiga Baris Tulisan Di Surga

Usaha apa pun yang kita lakukan, baik dengan berdagang, bertani, atau
pekerjaan lainnya, maksudnya adalah supaya kita memiliki simpanan yang
bisa digunakan pada waktu kita memerlukannya. Kadang-kadang keperluan itu datang dengan tiba-tiba. Akan tetapi, waktu datangnya keperluan yang sebenarnya dan pasti akan datang, dan pada waktu itu dirinya pasti sangat memerlukan dan pasti sangat berfaedah, adalah yang dikumpulkan di khazanah Allah swt sewaktu masih hidup di dunia. Karena, simpanan yang telah dikumpulkan itu akan di dapatkan sepenuhnya dan akan ada tambahan lagi dari Allah swt.

Tetapi sangat jarang orang yang menghiraukannya. Padahal kehidupan dunia, betapapun lamanya, suatu hari nanti pasti akan berakhir, sedangkan kehidupan akhirat tidak akan ada habisnya. Dalam kehidupan dunia, jika kita tidak memiliki modal, kita masih bisa berusaha dan bekerja, bahkan kalau terpaksa, hari-hari dalam kehidupan kita ini masih bisa kita lalui dengan meminta-minta. Tetapi, dalam kehidupan akhirat tidak ada lagi kesempatan untuk bekerja. Di sana, yang berguna hanyalah apa yang telah dikirim sebagai simpanan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, "Ketika saya memasuki surga, saya lihat di kedua sisinya terdapat tiga baris tulisan dari air emas.

Pada baris pertama tertulis:


Tiga Baris Tulisan Di Surga


"Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Muhammad utusan Allah.".

Pada baris kedua tertulis:


Tiga Baris Tulisan Di Surga


"Apa yang kami lebih dahulu telah kami dapatkan dan apa yang telah kami makan itu bermanfaat dan apa yang kami tinggalkan itu dalam kerugian".

Pada baris ke tiga tertulis:


Tiga Baris Tulisan Di Surga


"Ummat itu pendosa dan Tuhan itu Pengampun.". (Barakatudz-Dzikr).

Pada hari itu tidak ada perdagangan, persahabatan, dan pembelaan. Firman Allah swt, "Setiap orang hendaknya melihat apa yang telah ia kirim terlebih dahulu.".

Dalam sebuah hadits bahwa apabila seseorang meninggal dunia, maka malaikat bertanya "Apakah yang telah dikumpulkan sebagai simpanan untuk dihisab, apakah yang telah dikirimkan untuk besok?". Sedangkan orang-orang bertanya, "Harta apakah yang telah ia tinggalkan?" (Misykat).

Rasulullah saw pernah bertanya, "Siapakah diantara kalian yang lebih menyukai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri ?". Para sahabat r.hum menjawab, "Wahai Rasulullah, tidak seorang pun dari kami yang seperti itu.".

Rasulullah saw bersabda, "Harta seseorang adalah yang ia kirimkan terlebih dahulu. Dan apa yang ditinggalkan itu bukan hartanya, tetapi harta ahli warisnya.". (Misykat, dari Bukhari).

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Orang-orang berkata: Hartaku, hartaku. Padahal hanya ada tiga perkara yang menjadi miliknya dari harta bendanya, yakni yang ia habiskan dengan dimakan, yang ia usangkan dengan dipakai, yang ia kumpulkan di sisi Allah swt dalam catatan amalnya. Selain dari itu semua, yang ada bukan hartanya, karena akan ditinggalkan untuk orang lain." (Misykat).

Dan yang perlu dikasihani, pada umumnya orang mengumpulkan harta yang banyak dengan menanggung penderitaan dan rela mengalami kesusahan untuk orang-orang yang mereka sendiri tidak mau memberi satu sen pun. Akan tetapi, harta yang dikumpulkannya itu ditinggalkan dan sudah menjadi takdir bahwa mereka itulah yang menjadi ahli waris, yang pada masa hidupnya mereka tidak ingin memberi sedikit pun.

Dalam hal membelanjakan harta, cara yang paling baik adalah membelanjakan

hartanya pada masa hidupnya, pada waktu sehatnya dan pada waktu belum diketahui siapakah yang akan mati terlebih dahulu, ia atau ahli warisnya. Dalam keadaan seperti ini, perbanyaklah membelanjakan harta di jalan Allah swt. Seberapa pun ia mampu bersedekah, kerjakanlah, berwasiatlah, dan wakafkanlah. Hendaknya selalu mencari dan berpikir tentang kebaikan yang dapat mendatangkan banyak pahala. Jangan sampai ketika masih hidup berbuat bakhil, dan ketika hampir mati baru menjadi orang dermawan. Hendaknya berpedoman pada hadits Rasulullah saw bahwa sedekah yang paling baik adalah yang diberikan ketika sehat, bukan ketika nyawa hampir keluar ia baru berkata sekian untuk Fulan dan sekian untuk Fulan, padahal hartanya telah menjadi milik Fulan (ahli waris).

Ali Karramallahu Wajhah berkata bahwa Allah swt mematikan dua orang kaya dan dua orang fakir. Setelah itu orang yang kaya dimintai pertanggung jawaban, "Apa yang telah kamu kirim terlebih dulu untuk dirimu, dan apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?". Ia menjawab, "Wahai Allah, Engkaulah Yang menciptakanku. Dan Engkau juga yang menciptakan mereka. Dan rezeki setiap orang telah Engkau jamin, dan Engkau telah berfirman dalam Al-Qur'an:

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ
اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ

"Barangsiapa mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak."

Karena ayat inilah maka saya telah mengirimkan harta saya lebih dahulu. Dan saya yakin bahwa Engkau pasti akan memberi rezeki kepada mereka. Maka Allah swt berfirman, "Baiklah, pergilah kamu. Jika kamu (ketika di dunia) mengetahui apa-apa (kenikmatan dan kemuliaan) yang ada di sisi-Ku untukmu, maka di dunia kamu akan senang dan sangat sedikit mengalami kesusahan".

Setelah itu orang kaya yang kedua akan ditanya, "Apakah yang kamu kirimkan terlebih dahulu untuk dirimu, dan apakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu?". Ia menjawab, "Wahai Allah, saya mempunyai anak-anak, saya takut mereka akan menderita dan jatuh miskin.". Maka Allah swt berfirman, "Bukankah Aku telah menciptakan kamu dan mereka semua, bukankah Aku telah menanggung rezekimu dan rezeki mereka semua?". Ia menjawab, "Wahai Allah, sesungguhnya memang demikian. Akan tetapi saya sangat takut akan kemiskinan mereka.". Allah swt. berfirman, "Kemiskinan telah menimpa mereka, apakah kamu dapat menghindarkan kemiskinan itu dari mereka? Baik, pergilah, jika kamu (di dunia) mengetahui apa-apa (adzab) yang ada di sisi-Ku untukmu, maka kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis.".

Kemudian seorang fakir akan ditanya, "Apakah yang telah kamu kumpulkan untuk dirimu dan apakah yang telah kamu tinggalkan untuk keluargamu?". Ia menjawab, "Wahai Allah, Engkau telah menciptakan aku dalam keadaan sehat dan selamat, dan Engkau telah memberiku nama-nama suci-Mu, dan Engkau telah mengajariku berdoa kepada-Mu. Jika Engkau memberiku harta, saya takut kalau-kalau harta itu akan menyibukkan saya. Saya sangat ridha dengan keadaan saya ini.". Allah swt. berfirman, "Baik, pergilah Aku pun ridha kepadamu. Jika kamu (ketika di dunia) mengetahui apa yang ada di sisi-Ku untukmu, kamu akan banyak tertawa dan sedikit menangis.".

Kemudian orang fakir yang kedua akan ditanya, "Apa yang telah kamu kirimkan lebih dahulu untuk dirimu, dan apa yang telah kamu tinggalkan untuk keluargamu?". Ia menjawab, "Wahai Allah, apa yang telah Engkau berikan kepada saya sehingga Engkau menanyakannya?". Allah swt. berfirman, "Bukankah Kami telah memberimu kesehatan, kemampuan berbicara, telinga, mata, dan bukankah Aku telah berfirman dalam Al-Qur'an:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ


"Berdo'alah kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya.".

Ia menjawab, "Wahai Allah, semua ini memang benar. Akan tetapi saya telah lupa." Allah swt. berfirman, "Baiklah, hari ini Kami juga melupakanmu. Pergilah, jika kamu mengetahui adzab apa saja yang ada di sisi Kami untukmu, maka kamu akan banyak menangis dan sedikit tertawa." (Kanzul 'Ummal).

11 Sifat Baik, 11 Sifat Buruk

11 Sifat Baik, 11 Sifat Buruk:
11 Sifat Baik, 11 Sifat Buruk


Umar r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang membawa rezeki (bahan makanan dan sebagainya) dari luar (untuk memberikan kemudahan kepada orang lain), ia akan diberi rezeki dan barangsiapa yang menahannya, ia akan dilaknat.". (H.r. Ibnu Majah, Daramy, Misykat).

11 Sifat Baik, 11 Sifat Buruk


Faqih Abu Laits Samarqandi rah.a berkata bahwa yang dimaksud orang yang membawa dari luar adalah pedagang yang membeli barang dari kota lain untuk dijual kepada orang-orang, maka ia akan diberi rezeki (oleh Allah swt) karena orang-orang dapat mengambil manfaat darinya, dan orang-orang akan mendo'akannya. Sedangkan yang dimaksud orang yang menahannya adalah orang yang membeli dengan niat untuk disimpan sehingga orang-orang akan rugi karenanya. (Tanbihul-Ghafilin).

Yakni menyimpannya untuk menunggu masa paceklik dan tidak menjualnya, padahal orang-orang memerlukannya. Orang seperti itu akan dilaknat. Yakni dengan tujuan mencari keuntungan, berbuat kikir dan tamak, ia membeli bahan-bahan yang sangat diperlukan orang-orang dalam kehidupannya, lalu menyimpannya dan menunggu waktu paceklik. Orang seperti itu dilaknat oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits, Nabi saw bersabda, "Barangsiapa yang menahan (tidak menjual) makanan kepada orang Islam sampai 40 hari (padahal mereka sangat memerlukannya), Allah swt akan menimpakan kepadanya penyakit kusta dan kebangkrutan." (Misykat).

Demikianlah, orang yang bermaksud merugikan kaum muslimin dan menjadikan mereka kelaparan, ia akan tertimpa adzab jasmani (kusta) dan adzab kebendaan yakni kebangkrutan dan kefakiran. Sebaliknya, pada sebuah hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang membeli barang dari tempat lain, lalu menjualnya dengan mudah, Allah swt akan memberi rezeki (dan keuntungan) kepadanya.

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Betapa buruk orang yang menimbun bahan makanan. Bila harga murah ia akan bersedih, dan bila paceklik ia akan senang.".

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan, "Barangsiapa menimbun bahan makanan selama 40 hari (padahal orang-orang sangat memerlukannya tetapi ia tidak mau menjuainya), kemudian semuanya disedekahkan kepada orang-orang, maka sedekah ini pun tidak bisa menebus dosa karena menimbun bahan makanan itu." (Misykat).

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Palo masa paceklik, seorang wali dari umat terdahulu berjalan di samping sebuah bukit pasir. Ia berangan-angan dalam hatinya, "Seandainya bukit pasir ini berupa tumpukan bahan makanan, maka aku akan memberi makan Bani Israil dengannya.". Kemudian Allah swt. menurunkan wahyu kepada Nabi pada zaman itu,

"Sampaikanlah berita gembira kepada wali itu, Kami telah menuliskan untuknya pahala membelanjakan harta sebanyak bukit itu.". (Tanbihul Ghafilin).

Bagi Allah swt, pahala yang Dia sediakan sangat luas tiada batas. Untuk memberi pahala, Dia tidak perlu menyimpannya dan tidak perlu bekerja untuk mencarinya. Apabila Allah swt menghendaki, maka akan tumbuh tanaman di seluruh dunia. Bagi Dia, yang dilihat adalah 'amal manusia dan keikhlasannya. Barangsiapa yang menyayangi makhluk-Nya ia akan dicintai oleh Allah swt..

Seseorang datang kepada Abdullah bin Abbas r.huma dan berkata, "Nasihatilah saya.". Maka ia berkata, "Saya memberimu nasihat berupa enam perkara:

1. Hendaknya engkau bertawakkal dan yakin kepada Allah swt terhadap perkara-perkara yang Allah swt sendiri telah menanggungnya (misalnya rezeki dan sebagainya).

2. Hendaknya engkau menunaikan perkara-perkara yang difardhukan Allah pada waktunya masing-masing.

3. Hendaknya engkau selalu membasahi lisanmu dengan dzikrullah.

4. Janganlah engkau mengikuti perkataan syaitan, sesungguhnya ia iri kepada semua makhluk.

5. Janganlah engkau sibuk memakmurkan duniamu, karena yang demikian itu akan merusakkan akhiratmu.

6. Hendaknya setiap waktu memikirkan kebaikan kaum muslimin.

Al-Faqih Abu Laits rah.a berkata, "Ada sebelas tanda keberuntungan bagi seseorang, dan tanda-tanda kebinasaan juga ada sebelas:

Adapun 11 tanda keberuntungan itu adalah:

(1) Membenci dunia dan mencintai akhirat.

(2) Memperbanyak ibadah dan membaca Al-Qur'an.

(3) Menjauhkan diri dari bicara sia-sia.

(4) Menjaga shalat tepat pada waktunya dengan sungguh-sungguh.

(5) Menghindarkan diri dari perkara yang haram, meskipun haram dalam tingkatan yang rendah

(6) Memilih berteman dengan orang-orang shalih.

(7) Selalu tawadlu', tidak sombong

(8) Dermawan dan ramah.

(9) Menyayangi makhluk Allah swt

(10) Memberikan manfaat kepada makhluk Allah swt

(11) Mengingat maut sebanyak-banyaknya.

Sedangkan tanda-tanda kebinasaan adalah:

(1) Tamak dalam mengumpulkan harta.

(2) Sibuk dalam menikmati kelezatan dan kesenangan dunia.

(3) Tidak mengenal sopan santun dan banyak berbicara.

(4) Bermalas-malasan dalam mengerjakan shalat.

(5) Memakan benda-benda yang haram dan syubhat, dan bergaul dengan orang fasik dan pendosa.

(6) Berakhlak buruk.

(7) Sombong dan membanggakan diri.

(8) Enggan memberi manfaat kepada orang lain.

(9) Tidak mengasihi orang Islam.

(10) Berbuat kikir.

(11) Lalai dari mengingat maut.

(Tanbihul-Ghafilin).

Induk dari semuanya itu adalah mengingat maut sebanyak-banyaknya. Bila kematian diingat setiap saat, maka sebelas sifat yang baik akan tumbuh dalam diri kita, dan sebelas sifat yang buruk akan hilang dari diri kita. Rasulullah saw. bersabda, "Perbanyaklah mengingat sesuatu yang menghancurkan semua kelezatan, yaitu maut." (Misykat).

Derajat Seorang Ibu

Derajat Seorang Ibu:
Derajat Seorang Ibu


Abu Hurairah r.a berkata, "Seseorang telah bertanya kepada Rasulullah saw, "Siapakah yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?". Rasulullah saw bersabda, 'Ibumu.' Ia bertanya, "Kemudian siapa?". Rasulullah saw bersabda, 'Ibumu.'. Ia bertanya lagi, "Kemudian siapa?". Rasulullah saw bersabda, 'Ibumu'. Ia bertanya lagi, "Kemudian siapa?". Rasulullah saw menjawab 'Ayahmu'. Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, 'Ibumu,' kemudian 'ibumu,' kemudian 'ibumu,' kemudian 'ayahmu,' kemudian 'Yang terdekat denganmu.' (Siapa saja yang dekat dengan kita, hendaknya ia kita dahulukan). (Muttafaq 'alaih, Misykat).

Derajat Seorang Ibu


Berdasarkan hadits ini, sebagian ulama menetapkan bahwa hak seorang ibu untuk diperlakukan dengan baik dan dalam menerima pemberian adalah tiga bagian, sedangkan ayah satu bagian, karena Rasulullah saw menyebut ibu sebanyak tiga kali, dan yang keempat kalinya adalah ayah. Para ulama mengatakan bahwa sebabnya adalah, karena ibu-ibu telah mengalami tiga penderitaan untuk anak-anaknya, yakni ketika mengandungnya, ketika melahirkannya, dan ketika menyusuinya. Karena itu, para ulama fikih menjelaskan bahwa hak ibu untuk diperlakukan dengan baik dan untuk menerima pemberian harus lebih didahulukan daripada ayah. Jika seseorang karena ketidak-mampuannya tidak bisa berbuat baik kepada orangtuanya, maka berbuat baik kepada ibu hendaknya lebih didahulukan.

(Mazhâhirul-Haqq).

Tentunya telah jelas bahwa ibu lebih memerlukan kemurahan dan kedermawanan hati karena ia seorang wanita. Setelah kedua orangtua, keluarga-keluarga yang lain yang paling dekat hendaknya didahulukan. Dalam sebuah hadits disebutkan, "Mulailah berbuat baik kepada ibu, setelah itu kepada ayah, kemudian kepada saudara perempuan, kemudian kepada saudara lain yang terdekat, dan seterusnya. Janganlah melupakan tetangga dan orang-orang yang miskin." (Kanzul-'Ummal).

Bahz bin Hakim rah.a meriwayatkan dari kakeknya, bahwa ia meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, kepada siapa saya harus berbuat baik dan bermurah hati?". Rasulullah saw bersabda, "Kepada ibumu.". Ketika kakeknya menanyakan lagi masalah ini, Rasulullah saw memberi jawaban yang sama. Ketika kakeknya menanyakan yang ketiga kalinya, beliau saw menjawab, "Kepada ayahmu, setelah itu kepada keluargamu yang lain." Yang paling dekat hendaknya lebih didahulukan.

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Seseorang telah datang kepada Rasulullah saw dan berkata, "Perintahkanlah sesuatu kepada saya untuk saya kerjakan.". Rasulullah saw bersabda "Bermurah hatilah kepada ibumu.". Setelah dua kali atau tiga kali bersabda seperti itu, beliau saw bersabda, "Berbuat baiklah kepada ayahmu.". (Durrul-Mantsûr).

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Tiga perkara bila ditemukan dalam diri seseorang, maka Allah swt akan memudahkan kematian baginya dan memasukkannya ke dalam surga, yakni menyayangi orang yang lemah, menyayangi kedua orang tua, dan bermurah hati terhadap bawahan.".

(Misykat).

Agar Lama Bekas Telapak Kaki Di Dunia

Agar Lama Bekas Telapak Kaki Di Dunia:
Agar Lama Bekas Telapak Kaki Di Dunia


Diriwayatkan dari Anas r.a, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi." (Muttafaq 'alaih, Misykat).

Agar Lama Bekas Telapak Kaki Di Dunia


Maksud dilamakan bekas telapak kakinya adalah dipanjangkan umurnya. Karena semakin banyak umur seseorang, maka semakin banyaklah jejak telapak kakinya yang berbekas di atas bumi, dan jika ia meninggal dunia, maka jejak kakinya akan terhapus dari bumi. Terhadap hal ini, banyak yang bertanya bahwa umur setiap orang itu sudah di tentukan. Lalu bagaimana yang dimaksud dengan hadits ini?

Di beberapa tempat dalam Al-Qur'an disebutkan dengan jelas bahwa setiap orang mempunyai waktu yang sudah ditentukan, tidak bisa dimajukan dan tidak bisa diundur, karena itu sebagian 'ulama mengartikannya sebagai "keberkahan", sebagaimana diketahui bahwa rezekinya akan dilapangkan. Waktunya sangat berkah sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain dalam beberapa hari dapat dilakukan olehnya dalam beberapa jam saja. Dan pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain dalam waktu berbulan-bulan dapat diselesaikan olehnya dalam hitungan hari.

Sebagian 'ulama mengartikan, maksud dipanjangkan umurnya adalah dikenang kebaikannya dan dipuji, yakni orang–orang menyebut kebaikannya hingga beberapa lama. Sebagian 'ulama menulis, maksudnya adalah anak-anaknya bertambah, sehingga silsilahnya akan terus berlangsung hingga beberapa lama setelah ia meninggal dunia. Itulah beberapa makna yang bisa disimpulkan.

Jika Nabi saw yang sabdanya pasti benar telah memberitahukan hal tersebut, maka apa saja yang beliau sabdakan tentu benar adanya. Allah swt adalah Dzat Yang Mahasuci, berkuasa mutlak, dan telah menciptakan semua wasilah. Bagi Dia, apa susahnya menciptakan wasilah. Dia mampu menciptakan wasilah bagi setiap benda yang Dia kehendaki, sehingga akal orang-orang yang pandai akan merasa takjub. Karena itu, kita tidak boleh meragukan sedikit pun tentang hal yang kita bicarakan ini. (Mazhahirul- Haqq).

Takdir adalah suatu kepastian. Meskipun demikian, Allah swt menjadikan dunia ini sebagai darul-asbab dan Dia telah menciptakan wasilah, baik yang dzahir ataupun yang batin untuk setiap sesuatu. Orang yang sakit perut akan datang kepada dokter atau yang lainnya dalam satu menit, karena mungkin akan mendapat faedah dari obat yang diberikan, dengan harapan agar panjang umur. Padahal, umur itu sudah ditentukan. Maka tidak ada alasan untuk tidak berusaha lebih keras memanjangkan umur dengan bersilaturahmi daripada berobat. Silaturahmi sebagai sebab panjangnya umur itu lebih pasti dibandingkan sebab lainnya. Inilah sabda seorang tabib yang ramuannya tidak pernah salah, sedangkan di dalam ramuan tabib dan resep dokter itu terdapat banyak kemungkinan untuk salah.

Sabda Rasulullah saw yang baru saja disebutkan di atas ditulis di dalam beberapa hadits dengan pokok pembahasan yang berbeda-beda. Karena itu tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya. Ali r.a meriwayatkan dalam sebuah hadits, "Barangsiapa yang mengambil tanggung jawab atas satu perkara, aku akan menjamin baginya empat perkara. Barangsiapa bersilaturrahmi, umurnya akan dipanjangkan, kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dilapangkan, dan is akan masuk ke dalam surga." (Kanzul-'Ummal).

Rasulullah saw bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq r.a bahwa tiga perkara berikut ini benar adanya:

1. Barangsiapa yang dizhalimi kemudian ia memaafkan, maka kemuliaannya akan bertambah.

2. Barangsiapa yang meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka akan berkurang hartanya.

3. Barangsiapa yang membuka pintu pemberian dan silaturahmi, maka hartanya akan bertambah. (Durrul-Mantsûr)

Faqih Abu Laits rah.a: berkata bahwa di dalam silaturahmi ada sepuluh perkara yang patut di puji:

1. Di dalamnya terdapat keridhaan Allah swt, karena silaturahmi adalah perintah-Nya.

2. Menggembirakan sanak saudara. Rasulullah saw bersabda, "Amal yang paling utama adalah menyenangkan hati orang beriman."

3. Malaikat merasa sangat senang.

4. Orang Islam akan memujinya.

5. Syaitan laknatullah 'alaih akan sangat bersedih.

6. Silaturahmi dapat memanjangkan umur.

7. Silaturahmi menyebabkan keberkahan rezeki.

8. Orang-orang yang telah meninggal, yakni kakek dan ayahnya, merasa senang bila mengetahui perbuatannya itu.

9. Dengan bersilaturrahmi, hubungan antar sesama akan kuat. Jika kita menolong seseorang dan bermurah Kati terhadap seseorang, maka pada waktu kita mengalami kesusahan dan mempunyai keperluan, ia akan menolong kita dengan sepenuh hati.

10. Setelah mati, kita akan selalu memperoleh pahala karena siapa saja yang kita tolong, isa akan selalu mengingat kita dan mendo'akan kita.

Anas r.a. berkata, "Pada Hari Kiamat, ada tiga macam orang yang berada di bawah naungan Arsy Ar-Rahman:

1. Orang yang bersilaturrahmi, bahkan ketika di dunia umurnya akan dipanjangkan, rezekinya akan dilapangkan, dan kuburnya akan diluaskan.

2. Wanita yang ditinggal mati suaminya dan ia tidak menikah karena memelihara anak-anaknya yang masih kecil hingga menginjak dewasa, supaya tidak timbul kesulitan dalam merawat dan memelihara mereka.

3. Orang yang menyiapkan makanan kemudian mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin.

Hasan r.a meriwayatkan dari Rasulullah saw, "Ada dua langkah yang sangat disukai oleh Allah swt:

1. Kaki yang dilangkahkan untuk menunaikan shalat fardhu.

2. Kaki yang dilangkahkan untuk bertemu dengan sanak saudaranya.

Sebagian ulama menulis, "Ada lima perkara, bila dikerjakan dengan istiqamah dan teguh, orang yang mengerjakannya akan memperoleh pahala seperti gunung dan menyebabkan luasnya rezeki:

1. Istiqamah dalam bersedekah, sedikit atau banyak.

2. Istiqamah dalam bersilaturrahmi, baik sedikit atau banyak.

3. Berjihad di jalan Allah swt.

4. Selalu dalam keadaan wudhu.

5. Selalu berbakti kepada kedua orangtua.".

(Tanbihul-Ghafilin).

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa amalan yang pahalanya dan balasannya paling cepat diperoleh adalah silaturahmi. Bahkan ada orang-orang yang berdosa, tetapi karena senang bersilaturahmi, harta dan anak-anaknya diberkahi. (Ihya').

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa dengan bersedekah, berbuat kebaikan, berbakti kepada kedua orang tua, dan bersilaturahmi dapat mengubah seorang dari bernasib buruk menjadi bernasib baik, dan menjadi sebab bertambahnya umur dan menjauhkan dari kematian yang buruk. (Kanzul-'Ummal).

Mengenai dipanjangkannya umur dan ditambah rezekinya telah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat, sedangkan riwayat-riwayat yang disebutkan di atas baru sebagian kecil. Dua perkara di atas, yakni panjangnya umur dan bertambahnya rezeki selalu didambakan oleh manusia. Banyak orang yang berusaha keras demi untuk memperoleh dua hal tersebut. Rasulullah saw telah menyebutkan satu cara yang mudah untuk mendapatkan keduanya, yaitu dengan bersilaturahmi, maka kedua harapan tersebut akan tercapai.

Jika kita benar-benar yakin dengan apa yang disabdakan Rasulullah saw, maka orang-orang yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya hendaknya mengamalkan silaturahmi ini sebanyak-banyaknya. Orang yang kaya hendaknya membelanjakan hartanya untuk kaum kerabatnya karena ia akan memperoleh janji yang berupa diluaskan rezekinya dan dipaniangkan umurnya.

Ukuran Bumi Sangat Tepat Untuk Kehidupan

Ukuran Bumi Sangat Tepat Untuk Kehidupan:
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد

Ketika orang-orang berdiri dan mulai berjalan, mereka merasa tidak ada tekanan ke atas atau ke bawah. Duduk, berjalan, dan berlari adalah aktivitas yang sangat biasa. Namun setiap kali orang terlibat dalam kegiatan tersebut, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka menolak gaya gravitasi yang sangat kuat.

Alasan yang paling penting dalam hal ini adalah ukuran Bumi. Jika ukurannya sedikit lebih kecil, maka gravitasi akan jauh lebih lemah, atmosfer planet akan terpecah dan menghilang, dan kita tidak akan mampu untuk tetap stabil di dunia. Jika bumi lebih besar, gravitasi akan cukup meningkat dan berbagai gas beracun akan membuat atmosfer kita mematikan. Bahkan jika kita berhasil untuk melindungi diri dari gas, kita tidak akan mampu bergerak.

Ukuran Bumi Sangat Tepat Untuk Kehidupan


Namun sepertinya masalah tidak pernah muncul, karena ukuran bumi telah ditentukan dengan cara yang memungkinkan bagi kehidupan manusia. Kondisi yang menggabungkan secara halus di mana tidak ada cara bahkan satu dari mereka bisa muncul secara kebetulan. Para ilmuwan telah menghitung kemungkinan peristiwa semacam itu sebagai 1 dalam 10.123,1 Jelasnya, pembentukan secara kebetulan dari lingkungan yang cocok bagi kehidupan adalah tidak mungkin.

Apakah Allah menghendaki demikian, Dia bisa membuat bintang dan planet yang cocok untuk kehidupan, mengatur hal-hal sehingga manusia tidak perlu makan atau minum, gas untuk bernapas dalam ukuran tertentu, atau gravitasi atau Matahari. Tapi Allah, Yang menciptakan semua yang ada, menghendaki untuk membawa semua kondisi secara terperinci yang diperlukan untuk kehidupan yang luar biasa untuk mengingatkan masyarakat bahwa Dia menciptakan dan mengendalikan segala sesuatu dan memberikan kita kesempatan untuk menghargai kekuasaan-Nya yang tak terbatas dan kembali kepada-Nya:
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ
فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرً
ا


"Dia Pemilik kerajaan langit dan bumi milik. Dia tidak memiliki anak laki-laki, dan Dia tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukurannya dengan cara yang tepat." (QS. Al-Furqan : 2)



source: artikelislami.com

Manfaat Sujud Bagi Kesehatan

Manfaat Sujud Bagi Kesehatan:
Mungkin banyak di kalangan umat Islam tidak sadar mengenai berbagai hikmah yang tersembunyi ketika sujud. Padahal, kita perlu sadari bahwa tiada sesuatu pun ciptaan dan suruhan Allah s.w.t. yang sia-sia, malah setiap ciptaan itu mempunyai kelebihan yang selalu tidak terjangkau oleh akal manusia.



Kita diperintahkan untuk shalat, dan di dalam shalat kita terdapat gerakan-gerakan yang sudah ditentukan oleh Allah. Allah yang telah menciptakan kita, maka hanya Dia lah yang maha mengetahui bagaimana tubuh kita dan bagaimana cara merawatnya.



Manfaat Sujud Bagi Kesehatan


Manusia melakukan sujud dalam dua bentuk, yaitu sujud fisik seperti ketika shalat dan sujud spiritual berbentuk ketaatan kepada perintah Allah s.w.t. dan menjauhi larangan Nya. Ulama mengatakan sujud ketika shalat adalah waktu di mana manusia berada hampir paling dekat dengan Allah s.w.t. dan mereka menyarankan kita untuk bersujud lebih lama.



Dr Fidelma O'Leary, Phd Neuroscience dari St Edward's University, mendapati fakta mengenai manfaat sujud bagi kesehatan. Dalam kajiannya ditemukan ada beberapa urat syaraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah dan urat ini baru bisa dimasuki darah pada saat manusia sujud.



Manfaat Sujud Bagi Kesehatan


Tetapi urat saraf ini hanya memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja, yaitu pada waktu-waktu shalat yang telah ditetapkan (subuh, zuhur, ashar, maghrib, 'isya). Subhanallah. Jadi, siapa yang tidak shalat maka urat ini tidak menerima darah, sehingga otaknya tidak berfungsi secara normal.



Karena letak otak di atas jantung, maka kata Prof Hembing, jantung hanya mampu mensuplay 20% darah ke otak manusia, jadi dibantu dengan sujud yang lebih lama agar menambah kekuatan aliran darah ke otak (Nabi saw menyuruh agar kita sujud lama-lama di raka'at terakhir, sambil banyak meminta semua keinginan kita).



Manfa'at sujud lama-lama ini untuk:



* Menolak pening

* Menolak migrain

* Menyegarkan otak

* Menajamkan akal pikiran (peka)

* Melegakan sistem pernafasan

* Membetulkan pundi peranakan yg jatuh

* Memperbaiki kedudukan bayi sungsang



Manfaat Sujud Bagi Kesehatan


Otak merupakan pusat pengatur dari seluruh kegiatan manusia, dan terdapat banyak sekali urat-urat saraf yg bertugas masing-masing. Serta bentuknya seperti orang sujud, subhanallah. Hikmah lainnya, sujud dapat melegakan sistem pernafasan dan mengembalikan posisi organ dalam tubuh ke tempat asalnya.



1. Membetulkan posisi buah pinggang yang sedikit bergeser dari tempat asalnya.

2. Membetulkan pundi peranakan yang jatuh.

3. Melegakan sakit hernia.

4. Mengurangi sakit saat haid.

5. Melegakan paru-paru dari ketegangan.

6. Mengurangi kesakitan bagi pesakit apendiks atau limpa. Kedudukan sujud adalah paling baik untuk berehat dan mengimbangkan lingkungan bagian belakang tubuh.

7. Meringankan bagian pelvis.

8. Memberi dorongan supaya mudah tidur.

9. Menggerakkan otot bahu, dada,leher, perut serta punggung ketika akan sujud dan bangun dari sujud. Pergerakan otot ini akan menjadikan ototnya lebih kuat dan elastik dan akan melancarkan perjalanan darah.

10. Bagi wanita, pergerakan otot itu menjadikan buah dadanya lebih baik, mudah berfungsi untuk menyusui bayi dan terhindar dari sakit buah dada.



Manfaat Sujud Bagi Kesehatan


11. Sujud juga mampu mengurangi kegemukan.

12. Pergerakan bagian otot sewaktu sujud juga bisa memudahkan wanita bersalin. Organ peranakan mudah kembali ke tempat asal serta terhindar dari sakit gelombang perut.(Convulsions).

13. Organ terpenting yaitu otak kita juga akan menerima banyak asupan darah dan oksigen.

14. Menghindari pendarahan otak jika tiba-tiba menerima pengepaman darah ke otak secara kuat dan mendadak serta terhindar penyakit salur darah dan sebagainya.

15. Dari segi psikologi pula, sujud membuatkan kita merasa rendah diri di hadapan Yang Maha pencipta sekaligus mengikis sifat sombong, riya', takabur dan sebagainya.

16. Kesan sujud yang lama akan menambahkan kekuatan aliran darah ke otak yang bisa mencegah sakit kepala dan migrain, menyegarkan otak serta menajamkan akal fikiran sekaligus menguatkan mentalitas seseorang.



Manfaat Sujud Bagi Kesehatan


Subhanallah, begitu banyak manfaat dari sujud bagi kesehatan tubuh kita, tentunya hanya Allah lah Sang Maha kreator yang benar-benar mengetahui apa saja yang terbaik bagi hamba-hambanya.



Sekian banyak manfaat sujud di atas hanyalah sebagian kecil fadhilah dari sekian banyak fadhilah lain yang tidak kita tahu.  Yang jelas, sujud dalam sholat adalah perintah Alloh swt yang wajib kita laksanakan sebagai wujud penghambaan kita sebagai seorang mukmin. Allohu 'alam.



source: al-syahbana/unikdong.blogspot

Daging Berubah Jadi Batu

Daging Berubah Jadi Batu:
Seorang hamba sahaya yang telah dimerdekakan Usman r.a berkata, "Sekerat daging telah dihadiahkan kepada Ummul-Mukminin Ummu Salamah r.ha. Karena Rasulullah saw sangat menyukai daging, maka ia berkata kepada pelayannya, "Letakkan daging di dalam rumah, mungkin Rasulullah saw akan memakannya". Maka wanita pelayan itu meletakkannya di dalam lubang dinding rumah.



Setelah itu datanglah seorang peminta-minta sambil berdiri di depan pintu, ia berkata, "Berilah sedekah karena Alloh, semoga Alloh memberkahi kalian". Lalu penghuni rumah itu berkata, "Semoga Alloh memberkahimu". Lalu pergilah pengemis itu.



Daging Berubah Jadi Batu


Kemudian Rasulullah saw masuk dan bersabda, "Wahai Ummu Salamah, apakah kamu mempunyai sesuatu untuk saya makan?". Ia berkata, "Ya, ada." Lalu ia berkata kepada pelayan, "Pergilah dan hidangkan daging itu untuk Rasulullah saw".



Tetapi ketika pelayan itu masuk ke dalam, ia tidak rnenemukan apapun di dalam lubang itu kecuali segumpal batu putih. (Karena Rasulullah saw rnengetahui kejadian yang sebenarnya, maka beliau bersabda, 'Karena kamu titdak memberikan daging itu kepada pengemis, maka daging itu berubah menjadi batu.".



(Hr.  Baihaqi dalam Dala'ilun-Nubuwah, Misykat)



Daging Berubah Jadi Batu


Kisah ini merupakan pelajaran yang sangat berharga. Adakah orang yang bisa menandingi kedermawanan dan kemurahan istri-istri Rasulullah saw? Sekalipun daging itu disimpan untuk keperluan Rasulullah saw, bukan untuk keperluan dirinya sendiri, daging tersebut berubah menjadi batu. Sebenarnya peristiwa itu terjadi karena kasih sayang Allah swt yang khusus kepada keluarga Rasulullah saw.



Karena daging itu tidak diberikan kepada orang fakir tersebut, maka seperti itulah akibat yang dialami oleh keluarga Rasulullah saw. Maknanya, barangsiapa menyimpan makanan padahal ada orang lain yang memerlukannya, bahkan menolak permintaan seorang peminta-minta, seakan-akan ia telah memakan batu sehingga manfaat yang sesungguhnya dari makanan itu tidak diperoleh, Bahkan akan mengakibatkan kerasnya hati dan kehilangan manfaat dari makanan yang disimpannya.



Itulah sebabnya mengapa kita telah rnemakan banyak kenikmatan dari Allah swt, tetapi hanya sedikit rnemperofeh faedah yang seharusnya kita dapat kan darinya, sehingga kita berkata, "Benda-benda itu sudah tidak ada lagi manfaatnya".



Padahal, sebenarnya yang menjadi penyebab adalah karena niat yang telah rusak. Karena dengan niat buruk, akan hilang suatu faedah.

Jangan Mengemis, Mengadulah Pada Alloh

Jangan Mengemis, Mengadulah Pada Alloh:


Dari Abdullah bin mas'ud r.a, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang tertimpa kelaparan, lalu ia meminta-minta kepada manusia, kelaparannya tidak akan hilang. Dan barangsiapa tertimpa kelaparan, lalu mengadukannya kepada Allah swt, maka Allah swt akan memberikan kepadanya rezeki yang akan ia dapatkan dengan segera atau terlambat sedikit. (Tirmidzi)





"Barangsiapa yang meminta-minta kepada manusia, kefakirannya tidak akan hilang.", Maksudnya adalah keperluannya tidak akan terpenuhi. Jika hari ini ia meminta-minta untuk suatu keperluan dan secara lahiriyah keperluannya sudah terpenuhi, maka besok akan datang lagl suatu keperluan yang lebih penting dari keperluan sebelumnya. Dan keperluannya akan terus datang. Jika ia menengadahkan tangannya ke hadapan Allah swt, maka keperluannya ini akan terpenuhi, dan keperluan yang lain tidak akan datang. Seandainya datang, Allah swt yang akan menyelesaikannya.



Kabsyah r.a berkata bahwa Rasulullah saw menyebutkan beberapa perkara dengan bersumpah. Salah satu di antaranya adalah, "Barangsiapa yang membuka pintu meminta-minta kepada manusia, Allah swt akan membukakan pintu kefakiran kepadanya. Juga terdapat hadits yang lain bahwa Rasulullah saw bersabda dengan bersumpah seperti di atas yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Auf r.a. Inilah sebabnya orang yang mengemis dari pintu ke pintu selalu dalam keadaan miskin dan sempit.



Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan, "Barangsiapa yang mengadukan kelaparannya dan keperluannya kepada Allah swt, Allah swt akan menghilangkan kefakirannya dengan cepat, yaitu dengan kematian yang cepat atau datangnya kekayaan dengan cepat.


Cepatnya kematian mempunyai dua pengertian. Yang pertama, jika waktunya telah dekat, maka Allah swt akan mematikannya sebelum ia menanggung musibah yang berupa kelaparan. Kedua, matinya seseorang menjadi sebab ia menjadi kaya. Misal ia mendapat harta warisan yang sangat banyak dari yang mati. Atau yang mati telah berwasiat untuk memberikan hartanya kepadanya.



Jika Allah swt berkehendak untuk menolong seseorang, tidaklah sulit bagi Dia untuk menciptakan sebab-sebab pertolongan. Dialah Yang menciptakan penyebab kekayaan dan penyebab kefakiran. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Ibnu Abbas r.huma meriwayatkan sabda Nabi saw, "Barangsiapa yang kelaparan atau ditimpa kemiskinan, sedangkan ia menyembunyikan hajat dan keperluannya dari orang lain, maka menjadi hak Allah swt untuk menjamin rezeki yang halal selama satu tahun." (Misykat).



Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang meminta kekayaan kepada Allah swt, Allah swt akan memberikan kepadanya kekayaan. Dan barangsiapa meminta kesucian dari sesuatu yang tidak baik kepada Allah, maka Allah swt akan mernberikannya. Dan tangan di atas (orang-orang memberi) itu lebih baik dari tangan yang di bawah (orang yang meminta). Tidak seorang pun yang membuka pintu meminta-minta, kecuali Allah swt akan membukakan baginya pintu kefakiran.".



Ketika Ali Karramallâhu Wajhah mendengar suara seseorang di padang Arafah yang sedang meminta-minta kepada orang-orang, ia memukulnya dengan tongkat, lalu bekata, "Pada hari seperti ini, di tempat seperti ini, kamu meminta-minta kepada selain Allah swt !".



Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang membuka pintu meminta-minta, Allah swt akan membukakan baginya pintu kefakiran di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa membuka pintu pemberian karena Allah swt, maka Allah swt akan membukakan baginya kebaikan di dunia dan akhirat.


Dalam hadits yang lain disebutkan, "Barangslapa yang membuka pintu meminta-minta, Allah swt akan membukakan baginya pintu kefakiran. Seseorang yang yang membawa tali lalu mengumpulkan kayu bakar dan mengikatnya dan menggendongnya dan menjualnya, dan dengan hasil penjualan itu ia memenuhi keperluan hidupnya, itu lebih baik daripada meminta-minta, baik ia mendapatkan pemberlan atau tidak".



Dan dalam sebuah hadits yang lain disebutkan, "Barangsiapa yang membuka pintu pemberian dengan cara sedekah atau silaturahmi, maka Allah swt akan memperbanyak baginya (yakni hartanya akan bertambah). Dan barangsiapa yang membuka pintu meminta-minta dengan niat untuk memperbanyak hartanya, kekurangannya akan semakin bertambah, yakni keperluannya akan terus meningkat, dan penghasilannya tidak akan bertambah.".



Imran bin Husain r.a meriwayatkan sabda Nabi saw, "Barangsiapa menghadap Allah swt dengan sungguh-sungguh, Allah swt akan menanggung semua keperluannya, dan Allah akan memberikan rezeki yang tidak ia sangka-sangka. Dan barangsiapa yang hanya sibuk dengan dunia, Allah swt akan menyerahkan orang itu kepada dunia (yaknj Allah swt akan memberinya sesuai dengan jerih payahnya).".



Abu Dzar r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Aku berwasiat kepadamu supaya bertakwa kepada Allah ketika sendirian dan ketika di tengah-tengah orang banyak. Jika kamu telah melakukan dosa, maka (untuk menebusnya) kerjakanlah kebaikan. Janganlah meminta-minta kepada seorang pun. Janganlah kamu khianati amanah seseorang. Jangan menjadi hakim di antara dua orang (karena ini pekerjaan yang sangat penting, tidak setiap orang mampu melakukannya).".



Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang rela dengan yang sedikit, merasa cukup, serta bertawakkal kepada Allah swt, maka ia tidak akan merasa gelisah dalam mencari rezeki.


Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa barangsiapa ingin menjadi orang yang paling kuat, hendaknya bertawakkal kepada Allah swt.



Dan barangsiapa ingin menjadi orang yang paling kaya, hendaknya ia lebih percaya kepada apa yang ada di sisi Allah swt, daripada apa yang ada di sisinya. Barang siapa ingin menjadi orang yang paling mulia, hendaknya bertakwa kepada Allah swt (Pengalaman menunjukkan bahwa takwa seseorang sangat berpengaruh kepada orang lain. Semakin bertakwa seseorang, kemuliaannya semakin bertambah dalam pandangan orang lain).